Minggu, 22 Maret 2015

2011

Ini tahun 2015 dan sy mahasiswi semester 8 yg notabene orang menyebutnya mahasiswa tingkat akhir.
Rasanya baru kemarin saya menjadi mahasiswa baru... Mengikuti bina akrab , LDK atau latihan dasar kepemimpinan.. Berlari lari mengejar asisten dosen untuk acc laporan.. Dan itu semua terjadi di tahun 2011.

Waktu berjalan seperti kecepatan cahaya. Dan sya tidak menyadarinya.. Seakan saya masih tertinggal pada waktu 4 tahun lalu.. Dan tetap merasa kenjadi mahasiswa baru, 
2011 .... Saya masih merasa berada di tahun tersebut. Entah.. Apa yang membuatku tidak ingin beranjak dari 2011.
Nyatanya, usiaku semakin bertambah.. Dan terkadang yang mengembalikan kesadaranku bahwa ini bukanlah 2011 ialah REVAN. Anakku, yang lahir di tahun 2014.. Trimakasih nak, sudah menjadi bagian terindah dari hidup bunda..

Kamis, 19 Maret 2015

Penentu jenis kelamin anak itu siapa??

Seringkali.. Kita mendengar permasalahan suami-istri, tentang keinginan memiliki anak perempuan ataupun anak laki-laki. Namun di hari kemudian anak yang lahir bukanlah dari yang diharapkan. Disini terkadang seorang suami menyalahkan istri yg melahirkan jenis kelamin anak yang lahir buakn jenis kelamin anak yang diharapkan.. Walaupun mungkin pada dasarnya anak laki-laki maupun anak perempuan itu punya keistimewaanya masing-masing. Tapi di sisi lain sang istri tidak perlu dipersalahkan untuk urusan ini.. Karena istri bertugas menopang sel telur tersebut yang telah di buahi sel sprema selam 9 bulan 10 hari dan penentu jenis kelamin anak itu dari sang suami.. 
Nah, kok bisa... Berikut sy paparkan penjelasannya..

Diketahui jumlah kromosom pada manusia yaitu 46. Atau kata lain terdpaat 23 pasang. Kromosom inilah yang berfungsi  sebagai kode genetik dalam pewarisan sifat..
Kromosom perempuan itu sendiri di lambangkan dgn XX dan laki-laki XY . Penamaan kromosom tersbut dikarenakan dri bentuknya.. Sedang kromosom X bersifat feminine dan kromosm Y bersifat maskulin.. 
Untuk menentukan jenis kelamin anak itu ditentukan oleh kromosom dari bapak. Karena suatu keturunan hanya memperoleh salah satu kromosom dari kedua orang tuanya..
Jadi, kita ketahui 🚺 XX = artinya kromosom yg di turunkan yaitu X atau X sama saja, sedangkan pada 🚹, XY = artinya kromosm yang diturunkan yaitu kromosm X atau Y. Jadi jika kromosom ibu X bertemu dgn kromosom bapak yang X maka akan menghasilkan calon keturunan berjenis kelamin perempuan (xx). Namun jika kromosom ibu X bertemu dgn kromosom bpk yg Y maka keturunannya laki-laki (xy).

Dan ternyata, hal ini sudah terpampang jelas dan nyata dalam Al-qur'an jauh hari sebelum ilmu genetika dan biologi molekuler di temukan..
Mari simak surah An-Najm [53] ayat 45-46:  "Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan." 

Nah, disitukan sudah jelas.. Dari air mani apabila dipancarkan..
Air mani kan dihasilkan dari tubuh seorang bapak ya.. 
Jadi, tak perlu menyalahkan anak laki-laki ataupun perempuan.. Semua merupakan anugrah Allah yang luar biasa indah.. Amanah kita sebagai orangtua untuk menjaga..

Sampai jumpa di kelas biologi selanjtnya... 

Seks education utk anak

Masalah seks masih dianggap tabu dibicarakan di depan anak-anak. Orangtua lebih memilih menghindar ketika anak bertanya seputar masalah seks. Kenyataannya semakin marak kasus kekerasan dan eksploitasi seksual yang menimpa anak-anak. Sebab itulah pendidikan seksual perlu diperkenalkan pada anak sejak dini untuk menghindari anak dari kekerasan seksual dan perilaku seksual yang negatif. Memang, membicarakan seks dan seksualitas dengan anak pada mulanya tidak akan terasa nyaman. Namun seiring berjalannya waktu serta latihan yang terus menerus, hal tersebut akan terasa lebih mudah.  Ada beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia anak:

# Infant dan Batita
Saat anak-anak belajar berjalan dan berbicara, mereka juga mulai belajar tentang tubuh mereka. Dalam hal ini orang tua menjadi guru utama untuk anaknya. Kenalkan organ seks miliknya. Anda bisa melakukan saat memandikan Si Kecil. Saat mandi juga merupakan waktu yang tepat membicarakan bagian tubuh yang bersifat pribadi. Saat anak bertanya tentang bagian tubuhnya (atau tubuh Anda) jangan tertawa dan merasa malu. Jawab pertanyaannya secara langsung, sesuai usianya. Di usia ini Anda dapat menanamkan bahwa anak tidak boleh sembarangan mempertontonkan alat kelamin. 

# Usia Preschool 
Di usia ini, anak-anak sangat ingin tahu tentang tubuh mereka dan orang lain.  Mereka menyadari kalau laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin yang berbeda. Rasa ingin tahu anak tentang perbedaan kelamin datang secara alami.  Mungkin Anda pernah mendapati anak Anda sedang bermain dokter-dokteran atau ia sedang memeriksa organ seks anak lainnya. Hal tersebut pastinya jauh dari aktivitas seksual dewasa dan itu tidak berbahaya jika hanya anak-anak yang terlibat. Pada usia ini penting untuk mengajarkan pada anak bahwa tubuhnya adalah miliknya. Dan tak seorang pun yang berhak menyentuhnya tanpa izin. Selain itu ajarkan anak untuk berkata ‘tidak’ jika ia merasa tidak nyaman dan meminta bantuan pada orang dewasa yang dipercaya saat ia membutuhkannya. Hal ini akan mempersiapkan anak jika suatu saat ia dihadapkan pada situasi yang membuatnya merasa tidak aman.


# Usia Sekolah
Anak-anak di usia ini mampu memahami isu-isu yang lebih kompleks tentang kesehatan, penyakit dan seksualitas. Umumnya mereka tertarik tentang isu kelahiran, keluarga dan kematian. Mereka juga akan banyak menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan isu tersebut. Ciptakan  rumah dimana anak merasa bebas dalam bertanya tentang tubuh, kesehatan dan seksualitasnya.  Dengan demikian, anak akan belajar bahwa rumah mereka adalah lingkungan yang mendukung sehingga mereka tidak akan mencari informasi dari sumber yang keliru. 

# Menjelang Remaja
Di usia ini anak-anak akan mengalami perubahan pubertas.  Mereka sering merasa khawatir tentang tubuh mereka, penampilan mereka, dan sebagainya. Jelaskan pada anak tentang menstruasi dan perkembangan payudara (untuk anak perempuan), mimpi basah (anak laki-laki) serta perubahan fisik yang terjadi pada mereka. Ada banyak tekanan sosial di usia ini. Karena itu anak butuh bimbingan untuk membuat keputusan yang baik mengenai relationship, membatasi komunikasi tentang seksualitas, dan melindungi dirinya dari situasi yang tidak aman.

# Usia Remaja
Remaja sangat ingin tahu tentang seks. Pada tahap ini penting bagi mereka mendapatkan informasi dasar dan akurat, termasuk apa itu hubungan seksual (sexual intercourse), orientasi seksual, kerugian dari seks bebas, dan sebagainya. Tanamkan pada anak nilai moral yang baik.  
    
Tips Berbicara dengan Anak Tentang Seksualitas 
•    Adalah tanggung jawab orang tua untuk mengenalkan pendidikan seks sedikit demi sedikit. Jangan menunggu anak yang memulai percakapan.
•    Cari tahu apa saja yang telah anak ketahui. Misalnya Anda bertanya, “Menurutmu dari mana bayi berasal?” Koreksi informasi yang salah dan berikan fakta yang benar tentang pendidikan seks.
•    Hargai anak Anda saat ia bertanya tentang pendidikan seks. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman untuk mendiskusikan masalah apapun, utamanya masalah pendidikan seks.
•    Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan seks, ini saatnya Anda dan anak mencari tahu bersama-sama.
•    Membeberkan fakta saja tidak cukup. Anak butuh dididik tentang reproduksi dan pubertas. Bagaimanapun anak juga butuh mendengar nilai-nilai keluarganya tentang pendidikan seks.
•    Ajarkan pada anak bahwa laki-laki dan perempuan dapat berbicara tentang seksualitas bersama-sama. Ini merupakan keterampilan yang penting untuk anak di masa dewasa. 

Teks : Yeni Umardin
Sumber : familyguideindonesia.com

Senin, 16 Maret 2015

Nanny?? Hmm, no thanks

Nanny atau baby sitter atau apalah sebutannya.. Saya tidak memerlukannya. Sungguh, bukan sombong merasa bisa atau bahkan tidak mampu membayar.. Tapi ada sedikit trauma yg masih begitu jelas dalam benak ku tentang seorang yang membantu menjg si kecil.. 
Ya, kala itu usiaku masih sangat belia skitar 6thn.. Dan aku ounya seorang adik yg berusia 2thn, namanya fira.. Orangtua ku adalah seorang epekrja keras.. Terkadang sepulang kantor, matahari tlah tenggelam.. Kadang pula mereka ditugaskan keluar kota. Walaupun ibu dan ayahku hanyalah seorang pns tp mereka punya peranan penting di kantornya. Oiya, akupun punya seorang kakak usianya terpaut lebih tua 5 tahun dri ku , jadi kira kira wkatu itu ia sdah 11thn.. Hingga suatu siang, kejadian itu bermula tinggallah aku, adikku dan tina seprang asisten rumah tangga yang menjaga kami.. Entah apa yg terjadi fira ,menangis tak henti hentinya.. Aku tidak mengerti, yang aku tau saat itu adikku menangis meraung raung .. Sesekali tina membujuknya, memberikannya mainan, coklat, berbagai macam cara .. Dan tina tau kalau fira sngat suka dgn kecap, di kasi lah fira sesendok kecap utk di jilat seperti ice cream.. Tp.. Setelah itu aku melihat tina memasukkan botol kecap ke mulut fira.. Dibuatnya seperti botol susu.. Sampai akhirnya fira tersedak karena kebanyakan kecap di mulutnya bahkan sampai muntah.. Bukan cuma hal itu yang membuatku trauma pada baby sitter, terkadang tina berlaku kasar padaku dan fira, mencubitku.. Memarahiku.. Dan suatu waktu, aku begitu lapar.. Tapi tina lebih memilih tidur daripada harus menyiapkan makanan untukku. Semua kelakuan jahat tina, tidak bisa aku laporkan pada ibu ayahku saat itu. Karena dia lebih dlu mengancamku utk tidak melapor. Dan saat itu aku hanyalah seorang anak kecil yang pendiam tak banyak bicara. Dan penakut. 

Itulah kenapa Aku tidak ingin, revan anakku di didik dengan hati yang tidak ikhlas. Dengan kasih sayang se sedikit mungkin.
Rasanya, aku ingin merawat revan sebaik baiknya dengan penuh kasih sayang tanpa perlu ada kekerasan tanpa perlu ada tekanan untuknya.. Aku ingin menjaga revan sebaik mungkin. Meski harus berlelah lelah, meski begitu sulit meyisikn waktu ku untuk beristirahat karena harus kuliah, mengajar part time dan kembali ke rumah menjadi ibu rumah tangga..
Karena aku tau, masa kecil anakku yang begitu berharga takkan pernah terulang lagi. Ia akan tumbuh dewasa, dan aku pun akan semakin tua dan lemah. 


Sabtu, 14 Maret 2015

Nama adalah doa dan harapan dari orang tua


Anak pertama saya bernama mohammad rizvan shabir al-fikru dg tola.. Yang kami panggil dengan sbeutan revan
Kepanjangan yah?? Hehheh maklum orang tua masa kini.. Suka memeberi nama yanga amat panjang..

Mari kita telusuri kata perkata dan makna dari nama tersbut

"Mohammad" artinya yang terpuji yang juga merupakan nabi dan rasuk terakhir.. Kami mengharapkan ia menjadi anak yang sholeh dgn sikap terpuji nya..
"Rizvan" merupakan pertanda kabar baik.. Maksud kami memberi nama ini, bukan tanpa mkana melainkan kami mengharapkan kehadiran sosok revan menjadi suatu kebaikan utk org lain.. Serta kabar baik senantiasa mengikutinya.
"Shabir" artinya penyabar.. Kami mengharapkan ia menjadi pribadi yang sabar dalam menjalani kehidupannya.. Dan setiap langkahnya.. Karena Allah slalu bersama orang orang yang sabar
Dan al-fikru...
Sebenarnya hanya fikru saja yang merupakan gabungan nama kami berdua fikar dan nurul tp kedengarannya agak rancu. Jadilah saya dan suami menambahkan "al" yang juga berfungsi sebagi penyambung makna.. 
Namun alfikru ini bukan hanya singkatan nama kami berdua melainkan juga memiliki arti, yakni pemikir..

Sehingga makna yg kita peroleh dari nama ini
Seorang anak yg penyabar dgn sikap terpuji dan pertanda kebaikan di setiap kehadirannya..



Sabtu, 07 Maret 2015

It's me

"tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun. karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya. dan yang membencimu tidak akan mempercayainya." - ali bin abi thalib

Quote diatas memang benar. Tp mungkin, sebagian orang ingin mengetahui alasan dari setiap keputusan yang tlah kita ambil utk melanjtkan Langkah emnagrungi hidup.
Seperti halnya pertanyaan pertanyaan sama yg berulang kali aku jumpai di tempat dan waktu yang berbeda. Pertanyaan atas pilihan ku, atas keputusan ku, walaupun tak semua yang bertanya itu betul betul ingin mengetahui. Sebagian lain mungkin hanya berbasa basi..
Namaku nurul hasanah, orang memanggilku nurul. Mereka yang akrab dengan ku menyebutku UL, pnggilan singkat namun menyimpan rasa kesayangan dalam maknanya. Aku lebih suka panggilan dua huruf itu. Di umur20 tahun, aku tlah menjadi seorang istri dan setahun setelahnya lengkaplah sudah peranan ku sebagai "perempuan" aku tlah menjadi seorang ibu. 

Di usia yg relative muda inilah yg membuat sebagian orang tak percaya jika aku sudah memiliki suami bahkan anak ketika melihatku. Bahkan tak sedikit dari mereka yng menganggapku "masih kecil". Mungkin karena perawakan tubuhku yg mungil, gaya ku terkadang seperti anak SMA (hahahha ini bukan narsis tapi memang kenyataan). Caraku berbicara yg terkadang ke kanak-kanakan. Tapi itu semua tak bisa aku elakkan, karena terjadi begitu saja tanpa dibuat buat. 

Usia muda bukan berarti tdk dewasa. Kedewasaan bukanlah diukur dari usia, tapi dari caranya berpikir dan mengambil suatu keputusan. Meskipun sebagai manusia biasa tak luputlah dari salah, yang kadang juga memilih keputusan yg kurang tepat.
Aku tak bisa menilai diriku sendiri, tapi aku tau pilihan apa yang tlah aku buat. Langkah apa yang tlah aku lalui dan akan aku rencanakan. Ini hidupku.. Orang mungkin tak akan berhenti berkomentar ini-itu tentang saya, tentang ul yang seperti ini , ul yang seperti itu, nurul yang begini dan begitu.. Whateva.. 
Karena aku akan tetap seperti ini, tanpa perduli omong ksong orang tentangku.