Rabu, 15 April 2015

Dee's coaching clinic : Menimba ilmu dari seorang Dewi lestari

1. Bagaimana memunculkan ide baru, saat ditengah proses menulis kita sudah mentok dan blank??
2. Bagaimana cara memulai untuk menulis ya mba?? Karen aterkadang di kepala kita sudah full dgn inspirasi2 yang menjadi bahan tulisan, tp ketika ingin ditumpah ruahkan malah ngga tau mau nulis apa, pdahal tadinya bahannya itu ada
3. Kalau seandainya mau buat novel yg ceritanya tentang detektif atau pembunuhan , harus baca buku yg sperti itu juga ya??

Pertanyaan diatas adalah, 3 pertanyaan yang saya kirim melalui balasan email bentang pustaka. Karena review saya terpilih untuk mengikuti dee's coaching clinic. Padahal saya nya cuma iseng buat itu. Itupun juga kali pertama saya menuliskan review tentang novel yang saya baca. 

Saat mengikuti DCC kesan pertama yang saya tangkap bahwa, mba dewi lestari ini orangnya santai. Sangat santai. Makanya kita sebagai audience, enak mendengarkan pemaparan beliau. Dan beliau mengawali materi dari pertanyaan2 yang saya ajukan.
Umumnya, peserta DCC Makassar ini memiliki pertanyaan yang hampir sama dgn pertanyaan yang saya ajukan, selebihnya ada yang bertanya tentang riset dalam kepenulisan novel. 

Itu cttan singkat saya...

1. Bagaimana memunculkan ide baru, saat ditengah proses menulis kita sudah mentok dan blank??
Untuk menulis, mnurut dee.. Sebaiknya kita menukis apa yang ingin kita baca. Tidak perlu mengikuti minat pasar dan apa yang sedang tren di masyarakat. Karena tulisan seperti itu, umumya tidak akan bertahan lama. Satukan semua jenis cerita apa yang kita sukai.

Mba dewi lestari merupakan seorang penulis otodidak, yang memang menyukai dunia tulis menulis sejak umur 9 tahun, meskipun begitu ibu 2 anak ini tdak pernah suka dengan pelajaran BAhasa Indonesia sejak sekolah dasar.Untuk memudahkan kita dalam membuat suatu cerita, pada pelajaran bahasa indonesia kita diajarkan untuk membuat yang namanya kerangka karangan, tapi mba dee lebih suka menyebutnya dengan pemetaan cerita. Dengan struktur 3 babak. Dan ini amat sangat membantu jika kita ingin membuat karangan +25.000 kata.
Dalam membuat pemetaan cerita, kita sudah tau bagaimna awal dan akhirnya. Mbaa dee mengibaratkan kita ingin menyebrang dari pulau A ke pulau B (seperti yang terryera pada catatn saya bagian kiri bawah). Untuk menyebrang itu, kita harus melalui beberapa pulau-pulau kecil. Pulau pulau kecil ini seperti bab tengah untuk mencapai epilog cerita (Pulau B). 
Dan kita harus tau , apa yang hendak akan kita tuliskan pada "pulau kecil" tersebut. Terkadang jika kita ingin menuliskannya, kita seperti melihat "adegan" tersebut di kepala kita. Hal itulah yang akan kita tulis. Stiap kali, adegan-adegan muncul di kepala tulislah ia di kertas atau di manapun dengan draft khusus. Dan mba dee pun punya "adegan-adegan" yang sudah terekam oleh tulisan yang disebutnya dalam folder "celengan ide".
Untuk menghindari hal yang disebut dengan mentok, sebaiknya antisipasi dengan T A R G E T !
Target berupa... Kapan sih tulisan kita ingin selesai? Berapa halaman tulisan yang akan kita buat? Dan tau jmlah kata yang akan dituliskan hingga akhir. Hal ini bisa diprediksi sesuai ketebalannya. Menurut mba dewi lestari, novel yang setebal  supernova petir itu jumlah katanya berkisar 45000 kata. Kembali mba dee memberikan trik untuk menyelesaikan tulisan dengan tepat waktu..
Jadi misalnya, kita mau buat nivel dgn jumlah kata 45.000. Dan target kita selesai dalam waktu 10 bulan. (Selanjutnya, kita harus tau dalam seminggu ada berapa hari waktu yang di gunakan untuk menulis.) dalam seminggu kita punya waktu 4 hari. 
(Hffftt.. Mari berhitung...)
10 bulan x 4 minggu = 40 minggu.. Kita punya waktu 40 minggu 
                         40 minggu x 4 hari (waktu yang kita gunakan untuk menulis dalam seminggu) = 88hari
Jadi, 45.000 : 88 = 512 kata/hari.
Intinya sih, dalam menulis novel juga dibutuhkan yang namanya DICIPLINE.  Dan memang sudah itu kuncinya. 
Tentang ide. Ide itu merupakan anugrah Tuhan yang abstrak, kita tidak bisa melihatnya tapi bisa merasakan. Seperti makhluk gaib yang datang pada orang yang ia kehendaki. Dan ide hanya datang pada orang orang yang disukainya. Menurut Mba Dee, orang yang disukai sama sang ide ini adalah orang yang kreatif. Maksudnya seperti apa itu orang kreatif?? Ketika mba dewi lestari mengajukan pertanyaan itu, semua audience berpikir mencari makna tersebut, namun mba dee langsung memaparkan bahwa yang dimaksudkan orang kreatif , yaitu orang-orang yang mampu mendengar semua yang ada disekelilingnya berbicara. Ibarat kata, setiap melihat benda hidup ataupun benda mati seperti terjalin interaksi satu sama lain. Bahwa, setiap benda terrsebut punya kisah tersendiri yang mampu diolah oleh orang kreatif tersebut. Selanjutnya, orang kedua yng disukai oleh sang ide ini adalah orang yang peka dan senang mengamati sekitar. Pengamatan ini terrkait dengan panca indra kita.. Hingga six sence nya kita.. Yang umum trlewatkan dari para penulis fiksi pemula menurut sang pemateri , yaitu indra penciuman -aroma- , katanya orang terlalu sering menggambarkan secara visual. Tapi melupakan -smelt- padahl itulah indra yang paling menghipnotis para pembaca.
Dan kembali Mba dewi "dee" lestari yang juga seorang artis ini menjelaskan lebih terperinci mengenai struktur 3 babak yang tadi, ketika salah seorang audience menanyakannya, bahwa 1 novel cerota terbagi atas 3 babak. Babak 1 yaitu tesis, Babak 2 yaitu antitesis, babk 3 yaitu sintesis.
Pada babak 1, tesis merupakan status quo yang terjadi sekarang.. Sedangkan pada babak 2, mba membgi nya menjadi 2a dan 2b, bagian ini merupakan yang harusnya paling padat dan menciptakan problem yang terjadi selnjtnya yang terakhir Babak 3 yaitu  sintesis. Sintesis ini merupakan apa yang seharusnya terjadi, klimaks dari sebuah cerita. 
Umumnya saat sedang menjadi juri, mba dewi lestari menemukan novel yang padat di babak awal dan di babak akhir, yang seharusnya bagian yang kompleks terjadi yaitu pada babak dua. Seringkali juga terjadi pada babak 3 penulis seprti begitu terburu buru ingin membuat ending cerita, sehingga pembaca tidak mendapat "chemistry" dari ending ceritanya.

3 jam menyerap ilmu dari Dewi Lestari, seorang penulis novel yang jenis karyanya disebut sebagai "sastra awang" . Jenis sastra yang ingin pula saya membuatnya. Terima kasih, atas waktu dan kesediaan mba. Terima kasih kepada bentang pustaka yang memilih review saya. Ini ilmu yang kuar biasa manfaatnya. Dan juga seperti memberikan moodbooster pada diri saya yang seringkali menunda untuk menulis. Padahal bercita cita ingin menjadi penulis. 
Quote yang saya kutip dari mbaap dee
"Sekarang saatnya menyusun rencana untuk menjadi penulis dan bukan lagi berharap menjadi penulis. Plan and wish adalah 2 hal yang sangat berbeda "

 Satu lagi... Bahkan ini di tulis pada dinding di "rumahta art space" lokasi dcc kemarin

"Pada akhirnya, menulis adalah proses belajar yang tak pernah usai, dan itu jugalah yang membuat menulis begitu memikat..
Gelombang... Hal.472"







Jumat, 10 April 2015

Corner thought : suka duka jadi ibu

Jadi mama, ibu, bunda, ummi atau apapun sebutannya.. Bukanlah pekerjaan mudah.
Walaupun seringkali di understimate kalau IRT (Ibu Rumah Tangga) not really speciall. Harus siap sedia untuk anak selama 24 jam.

Saya punya anak di umur yang relative muda . 21thn. Jadi ibu dari 1 orang anak saaja saya sudah begitu susah me-manage  waktu, antara jadi IRT, kemudian jadi Mahasiswi ditambah lagi, kerja paruh waktu menjadi tenaga pengajar di salah satu bimbingan belajar. bagaimana mau punya 5?? Cita-citanya sih pengen punya 5 anak, tapi karena lahiran pertama iniSC (Sectio Caesar) mungkin 5 itu kebanyakan kali ya, paling banterr cuma 3. Eh, kok malah curhat pengen punya banyak keturunan.. Hihi

Kembali lagi, soal urus mengurs anak,,
Saya memang baru kemarin sore jadi seorang ibu, tapi meskipun begitu saya mengurus revan betul betul sendiri tanpa bantuan pengasuh. Dan rela cuti semester kuliah demi asi eksklusifnya revan. Betul-betul sebuah perjuangan, untuk itu. Kalau ada yang bilang , "kan bisa di perah".. ASI ku tidak begitu banyak buat di tabung (saat itu).
Kadang saya berpikir seperti ini, disaat teman teman ku yang lain lagi sibuk hang out. Saya di rumah sibuk mengurus revan dan itu terekadang jadi hiburan juga.. Paling suka momen memandikan revan..
Walaupun "me time" tidak begitu banyak, setidaknya saya bahagia dengan semuanya. Bahagia nikah muda, bahagia jadi ibu muda, dan bahagia punya suami yg cakep hihihi..

Ibuku slalu bilang, saya tidak perlu sedih dengan apa yang orang katakan.. Nyatanya saya punya semuanya yang belum tentu orang punya "suami yang cakep dan insya allah sholeh, anak yang pintar dan insya allah sholeh juga" 
Hal ini yang kadang jadi pembangkit semangat. Walau disisi lain, masih ada yang melihat saya seperti seorang anak kecil.. (Mungkin faktor badan saya yang kecil, trus kurus.. Ketika kembali ngampus saja dikiranya saya ini maba, pas mau mengajar di tempat bimbingan beljar.. Banyak yang kira siswa.. OMG, how cute i am?? Hahhaha,)
Banyak bahkan sering mendengar orang bertanya " eh, kenapa masih kayak anak kecil.. Ngga ada tampang nya kalau sudah punya anak..??" 
Hello.. Apa iya, kalau punta anak itu di tandai dengan body gembrot..??
Face yang keibuan bukan yang baby face.. Haha, walaupun mungkin nada bicaranya bermkasud bercanda, tapi saya sedikit tersinggung lho dengan itu.. Seperti di underestimate..
Apa iya, masih anak-anak di saat saya kurang tidur karena temanin revan yang terjaga?? Apa iya masih anak-anak disaat saya harus masak bubur tim buat revan, mandiin revan.. Apa iya masih anak-anak kalau harus menyusui revan.


Semua orang punya style nya sendiri dalam mengasuh anak, dan hanya kita sendiri yang paling mengerti apa yang terbaik untuk anak kita. Meski banyak yang mengajarkan harus begini dan begitu , toh kita yang menjalani semuanya.. Orang terkadang berbicara tanpa melihat realita dikehidupn kita.




Kamis, 09 April 2015

Kebutuhan cairan anak

Pernahkah Anda merasa khawatir di awal masa pemberian ASI Eksklusif karena takut ASI yang tersedia tidak cukup untuknya? Tak perlu berkecil hati, sebab pada kenyataannya, bayi yang baru lahir hanya perlu ASI dalam jumlah sangat sedikit dan kebutuhan ASI tiap-tiap bayi berbeda.   

Sebenarnya Bayi Butuh Berapa?

Setiap bayi berbeda. Jadi, jangan pernah bandingkan jumlah ASI Anda dengan jumlah ASI bunda lain, karena kebutuhan ASI antara bayi Anda dan bayi bunda tesebut, pasti tidak sama. Sangat sulit untuk menentukan kebutuhan ASI yang akurat untuk tiap-tiap bayi.  

Data di bawah ini hanyalah patokan kasar:
Usia bayi    Jumlah ASI dalam sekali minum
1 hari    7 cc (satu sendok teh)
2 hari    14 cc (tiga sendok teh)
3 hari    25 cc – 38 cc (3-4 sendok makan)
1 minggu    45 cc – 60 cc 
1 bulan    80 cc – 150 cc 
6 bulan    720 cc per hari
1 tahun     550 cc per hari 

Perbedaan jumlah ASI yang berbeda-beda pada setiap tahapan usia bayi, dipengaruhi oleh ukuran lambung. Sebagai contoh, bayi usia 1 hari, lambungnya hanya sebesar satu biji kemiri. Ukuran lambung ini akan terus berkembang, sehingga kebutuhan ASI bayi pun semakin bertambah. Jangan khawatir produksi ASI Anda kurang, sebab produksi ASI Anda pun akan mengikuti kebutuhan bayi asalkan Anda tetap berpikiran positif, mengonsumsi makanan seimbang dan cukup minum.

Beda Ibu, Beda Produksi
Umumnya bunda akan berkecil hati jika melihat betapa melimpahnya produksi ASI  ibu-ibu lain. Mereka bisa menabung ASI berbotol-botol di freezer, bahkan ada ibu yang mengeluarkan ASI super deras hanya mengandalkan refleks saja. Yang musti Anda tahu, sebetulnya tidak kalah banyak juga kok, bunda yang hanya memproduksi ASI secukupnya. Mereka sangat sulit menabung ASI, karena setiap simpanan ASI selalu cepat terpakai oleh bayi.

Ada beberapa hal yang memengaruhi produksi ASI yang berlimpah, yaitu:
1. Antusiasme ibu.  Ibu yang semangat dan optimis menyusui sejak minggu pertama, biasanya ASI-nya banyak karena antusiasme  tubuh ibu untuk menghasilkan susu sebanyak mungkin. 

2. Alveoli -kelenjar yang memproduksi ASI- ibu banyak. 

3. Kerja hormon prolaktin dan oksitosin ibu baik. -2 hormon itu berperan penting dalam aktivitas menyusui. Bila keduanya diproduksi dengan baik oleh tubuh, maka  proses menyusui akan lancar. Salah satu cara agar kedua hormon itu bisa keluar adalah dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), diikuti rawat gabung sejak bayi lahir, dan menyusui bayi langsung dari payudara sesering mungkin.

Sering Menyusui, Semakin Deras
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar Anda menyusui bayi 8 sampai 12 kali sehari, bergantian antara payudara kanan dan kiri. Namun, tetap saja, menyusui itu bukan ilmu pasti. Kenyataannya, ada bayi yang bisa menyusu hingga lebih dari 12 kali per hari, ada pula bayi yang baru menyusu sebentar, belum sempat diberi payudara yang sebelah lagi, sudah tidur. Jadi, bila bayi Anda tak menyusu sesuai rekomendasi AAP-pun,  ia tetap berpeluang tumbuh sehat. 

Frekuensi menyusu bayi dipengaruhi kekutan daya isapnya. Kekuatan itu pula yang memengaruhi jumlah ASI yang ia konsumsi. Misalnya, bayi Anda mungkin bisa mengisap ASI lebih banyak dalam waktu 7 menit, sedangkan bayi lain butuh 15 menit. Tanda BayiCukup AS adalah  frekuensi BAK minimal 6 kali sehari dan berat badan naik sesuai grafik pertumbuhan. Namun, waspadalah bila bayi setiap kali menyusu kurang dari 10 menit, BAK kurang dari 4 kali sehari, dan kulit tetap berkerut pada usia lebih dari seminggu. Segera ke dokter.


Asupan gizi cukup
Berbeda dengan saat hamil atau tidak sedang menyusui, ibu menyusui atau busui, butuh ekstra kalori untuk memenuhi kebutuhan produksi ASI, pemulihan  pascamelahirkan dan menjaga kesehatan. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia  2013, busui perlu tambahan 330 hingga 400 kilo kalori, bisa didapat dengan mengonsumsi makanan secara seimbang dan teratur. 

Pastikan dalam sekali makan Anda mengonsumsi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Sebagai gambaran, dalam sekali makan Anda perlu makan 1-2 sendok nasi, 1 potong daging, 1 potong tahu, 1 mangkuk sayur, 1-2 potong buah. Anda juga bisa menambah susu yang diminum sebelum atau setelah tidur.
Pengaturan makan juga perlu diperhatikan agar tak makan berlebihan. Makanlah tiap 3-4 jam sekali, artinya, makanlah snack sejam sebelum makan besar.  Pilih snack kecil padat kalori untuk membantu memenuhi kebutuhan kalori harian dan tambahan selama menyusui.


Sumber : ayahbunda.com