Selasa, 30 Juni 2015

Materi dan Bahan Ajar Reproduksi Sel

Materi dan Bahan Ajar Reproduksi Sel



Nama Sekolah                      : SMA UNM          
Mata Pelajaran                     : IPA / biologi
Kelas                                    : XII
Semester                               : Ganjil

Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat.


Indikator
3.3.1     Mengidentifikasi  gambar tahap-tahap reproduksi sel (mitosis dan meiosis)
3.3.2.    Menjelaskan bentuk  perubahan yang terjadi pada setiap tahapan reproduksi sel
3.3.3.    Membedakan reproduksi sel antara mitosis dan meiosis
3.3.4.    Membuktikan adanya aktivitas reproduksi sel pada tumbuhan maupun hewan
3.3.5.    Menjelaskan tahap-tahap gametogenesis
3.3.6.    Menganalisis hubungan reproduksi sel, gametogenesis, factor-faktor yang mempengaruhi dengan dampak yang ditimbulkan sebagai sebuah penyimpangan sifat suatu mahluk hidup


Tujuan Pembelajaran
         Siswa dapat:
1.      Menjelaskan dan memahami proses pembelahan sel
2.      Mampu mebedakan antara mitosis dan meiosis
3.      Menjelaskan reproduksi sel yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan
4.      Menjelaskan tahapan dari gametogenesis
5.      Menganalisis hubungan reproduksi sel, gametogenesis, factor-faktor yang mempengaruhi dengan dampak yang ditimbulkan sebagai sebuah penyimpangan sifat suatu mahluk hidup
6.      Menanamkan keyakinan bahwa reproduksi sel yang terjadi pada mkhluk hidup adalah tanda tanda kekuasaan Allah SWT



Materi pokok

A-3 Reproduksi sel
o Mitosis
Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh, dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk (2n).
o Meiosis
Dalam meiosis terjadi 2 tahapan pembelahan. Meiosis 1 (pembelahan reduksi) dan meiosis 2  dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom n.

o Gametogenesis.
Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, berlangsung dalam alat perkembangbiakan jantan dan betina individu dewasa.
Reproduksi sel
o Mitosis
Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh, dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk (2n).
o Meiosis
Dalam meiosis terjadi 2 tahapan pembelahan. Meiosis 1 (pembelahan reduksi) dan meiosis 2  dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom n
o Gametogenesis.
Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, berlangsung dalam alat perkembangbiakan jantan dan betina individu dewasa.
 menjelaskan tahap-tahap gametogenesis
Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis,

Spermatogenesis

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:

1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.

2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.

3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.

4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).

5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.

6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:

1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.

2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.

3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.

4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.

5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.

6. Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.

7. Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).         
















Minggu, 21 Juni 2015

Rpp , biologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA NEGERI  UNM
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII IPA / 1
Tahun Pelajaran : 2014/2015


A. Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip 
      hereditas serta implikasinya pada saling temas
B. Kompetensi Dasar     : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis 
  dan meiosis dengan pewarisan sifat
C. Tujuan                 : Siswa mampu membedakan dan menjelaskan proses 
         pembelahan mitosis dan meiosis, serta keterkaitannya dengan 
  pewarisan sifat. 

Nilai yang ditanamkan: 
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
Karakter siswa yang diharapkan  :  
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.
                                
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi gambar tahap reproduksi sel mitosis dan meiosis
Menjelaskan bentuk perubahan yang terjadi pada setiap tahapan reproduksi sel
Membedakan reproduksi sel antara mitosis dan meiosis
Membukikan adanya aktivitas reproduksi sel pada tumbuhan dan hewan
Menjelaskan tahap tahap gametogenesis
-       Menganalisis hubungan reproduksi sel, gamtegogenesis, faktor faktor yang mempengaruhi dengan dampak yang ditimbulkan sebagai sebuah penyimpangan sifat suatu makhluk hidup

E. Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
F. Materi Ajar
Siklus sel
Mitosis
Meiosis
Gemetogenesis

G. Metode pembelajaran
Pengamatan-Diskusi
Strategi Pembelajaran 
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menggambar tahap-tahap pembelahan sel berdasarkan foto mikroskopis sel yang sedang membelah
Mendeskripsikan tahap-tahap pembelahan berdasarkan gambar sel
Membedakan pembelahan mitosis dan meiosis
Mendeskripsikan proses pembelahan meiosis.
Menggamabar tahap-tahap pembelahan meiosis Membaca dan mengumpulkan informasi untuk membuat peta konsep
Diskusi proses pembelahan sel
Diskusi proses pembelahan meiosis
Diskusi gametogenesis Siswa dapat  Menggambar siklus sel
Siswa dapat  Mendeskripsikan tahap-tahap pembelahan mitosis berdasarkan foto sel yang sedang membelah
Siswa dapat  Mengamati pembelahan sel
Siswa dapat  Membedakan pembelahan mitosis dan meiosis
Siswa dapat  Mendeskripsikan tahap-tahap pembelahan meiosis

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 18 (2 × 45 menit)
1. Kegiatan awal (10 menit)
Guru mengingatkan kembali adanya gejala pertumbuhan.
Guru menayakan kepada siswa hubungan antara pertumbuhan dan pembelahan sel.
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Siswa bersama guru mendiskusikan perbedaan pembelahan amitosis, mitosis, dan meiosis dilihat dari aspek proses dan hasilnya. 
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, 
Siswa mendiskusikan proses dan contoh pembelahan amitosis. 
Dengan menggunakan Gambar 4.3, siswa bersama guru mendiskusikan sikuls sel (tahap G1, S, G2, dan fase mitotik). 
Dengan menggunakan Gambar 4.4, siswa bersama guru mendiskusikan profase, metafase, anafase, dan telofase pada pembelahan mitosis. 
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 
3. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan pengertian pembelahan sel, siklus sel, dan fase-fase pembelahan mitosis. 
Pertemuan 19 (2 × 45 menit)
1. Kegiatan awal (10 menit)
Guru menanyakan kembali tahap-tahap pada pembelahan mitosis.
Guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan pembelahan sel dengan Kegiatan 4.1 (apabila tidak memungkinkan pengamatan dapat dilakukan dengan pengmatan preparat awetan atau foto mikroskopis).
2. Kegiatan inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 
Siswa melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. 
Siswa menentukan fase pembelahan sel pada sel-sel yang teramati. 
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, 
Siswa menggambar hasil pengamatan. 


Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 
3. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dengan menjawab pertanyaan diskusi dari Kegiatan 4.1. 
Siswa mengumpulkan hasil kegiatan. 



Pertemuan 20 (2 × 45 menit)
1. Kegiatan awal (20 menit)
Guru menanyakan perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis dilihat dari proses dan hasilnya.
Guru menjelaskan adanya perbedaan yang mendasar antara tahap metafase mitosis dengan metafase meiosis I dan anafase mitosis dan anafase meiosis I.
Guru menjelaskan bahwa pada meiosis I proses pembelahannya sama dengan mitosis.

2. Kegiatan inti (60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru menugaskan kepada siswa untuk menjelaskan tahap-tahap pembelahan meiosis jika diketahui jumlah kromosomnya. 
Siswa mengidentifikasi hasil dari pembelahan meiosis dilihat dari jumlah sel anakan dan sifat kromosomnya. 
Guru menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat. 
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, 
Siswa bersama guru mendiskusikan proses meiosis yang terjadi pada pembentukan gamet (gametogenesis pada hewan). 
Siswa bersama guru mendiskusikan proses meiosis pada gametogenesis tumbuhan. 
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 
3. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan tahap-tahap meiosis. 
Siswa bersama guru menyimpulkan proses gametogenesis dan hasilnya. 

I. Alat/ Bahan/ Sumber
Buku  Biologi kelas XII     
Buku kerja siswa 







J. Penilaian
Laporan hasil pengamatan
Uji kompetensi tertulis







Mengetahui,
Kepala SMAN 1 UNM




NIP Makassar, Juli 2015
Guru mapel Biologi



Nurul hasanah

Sabtu, 20 Juni 2015

(Materi) XII SMA Biologi : Reproduksi sel ) Menjelaskan tahap tahap gametogenesis

K.D : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat

Indikator : menjelaskan tahap-tahap gametogenesis

Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis,

Spermatogenesis

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:

1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.

2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.

3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.

4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).

5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.

6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:

1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.

2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.

3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.

4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.

5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.

6. Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.

7. Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).