Selasa, 24 Maret 2020

Sinar Mas Galang Dana untuk Datangkan 1 Juta Rapid Test Corona


Apa itu COVID-19?
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)  adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami gangguan  pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, tidak sedikit yang mengalami gangguan pernapasan yang serius hingga menyebabkan kematian.
Virus COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, keadaan seperti ini membuat kita harus mempelajari etika ketika batuk. Yaitu, menggunakan masker saat diri sedang mengalaminya atau terjangkit flu. Jika dalam keadaan tidak menggunakan masker dan hendak batuk atau bersin tutup mulut menggunakan lengan bagian dalam. Sehingga tetesan air liur tidak menyembur ke orang sekitar. Tak hanya itu, jaga harak hingga 1 meter lebih jika bertemu dengan orang lain. Karena pada saat ini, tidak ada vaksin atau perawatan khusus untuk COVID-19. Namun, ada banyak uji klinis yang sedang berlangsung mengevaluasi perawatan potensial. 

Pandemi COVID-19 kini, 23 Maret 2020 sudah menyebar ke 187 negara. Dan terdapat 294.110 kasus postive yang terkonfirmasi. Berdasarkan Pusat Informasi COVID-19 Republik Indonesia  untuk wilayah Indonesia sendiri tercatat 579 kasus positive. 30 diantaranya berhasil sembuh, dan 49 orang meninggal.

Cara kita melawan COVID-19
Wabah ini ibarat sebuah perang melawan monster, yang sedang terjadi di bumi pertiwi bahkan di seluruh dunia. Masing-masing kita punya peran untuk melawannya. Dengan tim medis di garda terdepan untuk mengobati yang terserang, Pemerintah yang mengatur strategi perlawanan, dan kita masyarakat sebagai para prajurit yang mengikuti aturan dari pemerintah. Mulai dari aturan social distancing atau jaga jarak dan tetap di rumah. Rajin cuci tangan. Jaga kebersihan dan kesehatan diri serta keluarga. 

Namun, ada beberapa golongan yang tergerak untuk membantu pemerintah serta para tenaga medis melawan COVID-19 dengan cara menggalang dana. Yang tujuannya itu berbeda-beda. Ada yang mengumpulkan donasi untuk membeli Alat Pelindung Diri yang akan digunakan para tenaga medis. Ada yang berdonasi untuk beberapa kelompok masyarakat tertentu. Seperti pemberian makanan gratis untuk driver ojek online.

Tak hanya perseorangan, donasi juga dilakukan oleh Sinar Mas bersama perusahaan lainnya bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chii Indonesia. Bantuan disalurkan melalui Kementrian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.


Donasi yang digalang nantinya akan digunakan untuk membeli peralatan uji coba cepat (rapid test kit) sebanyak 1 juta buah. Selain itu, donasi juga dimanfaatkan untuk membeli 20 ribu baju isolasi, 4 unit alat bantu pernafasan, termasuk 1 juta masker.


Para pengusaha sudah bergerak membantu pemerintah untuk bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga menciptakan empati dan kepedulian terhadap tenaga medis yang berjuang di lapangan merawat para pasien yang terjangkit virus corona.

Berharap akan semakin banyak perusahaan-perusahaan lainnya yang tergerak untuk bersama mengatasi virus corona.

Stay at home. And stay healthy.



Rabu, 18 Maret 2020

Event PRUCinta : Bentuk Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu


Apa yang akan Anda tinggalkan, jika harus meninggalkan orang tercinta?

Cinta Terus Hidup, Kita tidak.
Pertanyaan di atas cukup menohok. Membuat kita merenung sejenak. Siapkah kita jika saat itu telah tiba? Bagaimana dengan keluarga yang harus terus melanjutkan hidup tapi, selama ini kitalah yang menjadi tulang punggung mereka? 

Cinta kita terus hidup di hati mereka. Tapi, kita tidak. Dan cinta mungkin saja bisa jadi penguat kehidupan tapi apakah hanya dengan cinta saja mereka mampu memenuhi kesehariannya? 

Tak ada yang tau apa yang akan terjadi. Hari ini kita berpamitan pada anak dan istri atau keluarga untuk pergi ke kantor, atau sekedar bertemu kolega namun nyatanya itu menjadi pamitan kita untuk selamanya. 

Selain Cinta, mungkin tabungan telah ada tapi kebutuhan keluarga tidak hanya tentang tempat tinggal yang nyaman atau makanan sehari-hari. Ada saat dimana mereka mungkin butuh ke dokter, atau kebutuhan sekolah anak. Tabungan saja bisa jadi tak akan cukup. 

Ini sedikit mengingatkan saya tentang kisah seorang istri yang ditinggalkan oleh suaminya. Suami yang meninggalkan banyak aset dan harta untuk istri serta 2 orang anaknya. Tak hanya itu sebelumnya sudah ada deposit untuk pendidikan anak masing-masing sejumlah Rp. 1 Milyar. Keseharian istri semasa hidup suaminya, hanya seorang ibu rumah tangga. Yang terima beres tentang urusan keungan. Bahkan untuk mengisi waktu luang istri ini melakukan kegiatan seprti ibu-ibu pada umumnya, yakni yoga, arisan, dan bisnis ala kadarnya untuk menyibukkan diri. Karena anak-anak mereka sudah remaja. Namun, yang terjadi sepeninggal suami. Si istri tak pandai mengelola keseluruhan harta yang ada. Mencoba berbagai bisnis untuk mencari penghasilan tambahan tapi tak ada untung yang ada malah rugi besar-besaran. Dari harta yang tertumpuk-tumpuk tersebut tertinggal secuil saja. Tak ada lagi simpanan yg banyak. Bahkan deposit untuk anakpun hanya tersisa 1/4nya saja. Padahal belum beberapa tahun si suami meninggal. Dari kisah tersebut mungkin bisa menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa bukan seberapa banyak harta warisan yang ditinggalkan ketika kita wafat melainkan bagaimana kita pandai mengelola seberapapun harta yang dimiliki selama masih hidup. Agar trus bermanfaat untuk orang yang ditinggalkan. Bermanfaat bukan hanya beberapa bulan pasca-kematian tapi beberapa tahun kedepannya lagi.

Pertanyaan renungan di awal saya peroleh ketika menghadiri event yang diselenggarkan oleh Prudential Indonesia, saat peluncuran PRUCinta. Yang bisa jadi PRUCinta adalah jawab atas tanya tersebut.


Bentuk Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu : PRUCinta
Pada 12 Maret 2020  lalu PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mengelola kesejahteraan mereka. Dengan sejumlah keunggulan seperti santunan meninggal yang lebih optimal, kehadiran PRUCinta menegaskan komitmen kuat Prudential Indonesia selama hampir 25 tahun dalam mendengarkan, memahami dan mewujudkan berbagai kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat indonesia, baik yang berbasis konvensional maupun syariah.




Ari Purnomo selaku Head of Sharia Business Prudential Indonesia menjelaskan "unit usaha syariah prudential Indonesia telah mengembanglan berbagai macam solusi perlindungan dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keungan berbasis syariah terus meningkat, okeh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan  berbasis syariah untuk semua dengan menghadirka PRUCinta.  Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih karena hanya cinta yang dapat hidup selamanya "

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa pada 2018, tingkay penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4%), Jepang (6,2%),dan Tiongkok (2,8%).

PRUCinta lahir di tengah masih minimnya pemahaman pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk-produk asuransi syariah. Faktanya,indeks literasi asuransi syariah hanya 2,51% dan inklusi asuransi syariah hanya 1,92% (ini berdasarkan survei natiobal Literasi dan Inkludi Keuangan 2016 oleh Otoritas Jasa Keuangan).  Selain itu, berdasarkan data AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu  namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki syariah. Padahal, asuransi jiwa merupakan instrumen investasi penting untuk mengantisipasi risiko meninggalnya sumber pendapatan utama keluarga yang dapat terjadi kapan saja serta dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga.

Siapkah dana darurat mengcover kebutuhan keluarga?
Menurut data dari OJK, masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan keuangan fokus semata-mata untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, hanya 1,5% yang mempersiapkan dana darurat. Tentunya hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan keluarga jika terjadi sesuatu yang mendesak, seperti musibah kehilangan sumber pendapatan utama, maka jangka waktu ketahanan keuangan mereka relatif lemah. Hampir 3 dari 4 orang (72,1%) mengakui hanya mampu bertahan dari 3 bulan, bahkan sebagian di antaranya tidak lebih dari satu bulan. 
Padahal, sebaiknya paling tidak punya keuangan atau simpanan buat setahun untuk keluarga yang ditinggalkan oleh pencari nafkah selamanya.

Buktikan Cintamu dengan PRUCinta

Di berbagai belahan dunia, penyebab utama kematian masih didominasi oleh Penyakit Tidak Menular, yaitu sebesar 60.26% disusul oleh penyakit menular sebesar 29,02%. Namun di balik itu, risiko kematian akibat kecelakaan- baik itu kecelakaan lalu lintas, bencana alam, kebakaran dan lainnya juga masih mengintai, yaitu sebesar 10,19% (berdasarkan ourworldindata.org). Artinya, risiko kematian dapat terjadi pada siapa pun dan kapan pun. Oleh karena itu asuransi diperlukan untuk melindungi ketahanan keuangan keluarga. Seperti ungkapan To love is to protect ,Cinta itu untuk perlindungan. Hanya cinta kita dan asuransi yg bisa kita tinggalkan sebagai bukti dan peranan kita untuk orang yang dicintai.


Kenapa harus PRUCinta?

Siang itu, hadir pula Suhartini Munadi yaitu Product Marketing & Implementation Prudential Indonesia memaparkan "berbagai pakar finansial menyarankan bahwa tiap keluarga perlu menyiapkan dana darurat untuk kondisi mendesak dan tak terduga, seperti meninggalnya sumber penghasilan utama. Dana ini dengan mudah dicairkan mencakup minimal total pendapatan rumah tangga selama setahun. Demi melindungi ketahanan keuangan keluarga yang ditinggalkan, PRUCinta memberikan manfaat santunan meninggal dunia dari Dana Tabarru yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun. PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tinai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang telah dibayarkan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.


"Selain itu untuk memberikan ketenangan pikiran, PRUCinta juga memberikan manfaat 3x santunan asuransi meninggal akibat kecelakaan serta 4x santunan asuransi meninggal, dari Dana Tabarru dan sesuai ketentuan Polis, jika insiden tersebut terjadi dalam periode ebam minggu sejak tanggal 1 ramadhan yang ditetapkan oleh pemerintah" lanjut Suhartini.

PRUCinta Untuk Semua

"Prucinta untuk semua kalangan, sebagai proteksi dan sebagai penggnti income. Yang paling penting pada para pencari nafkah. Apalagi untuk orang-orang yang tergolong sandwich generation. Tapi ini bisa juga dimiliki selain itu. PRUCinta bersifat syariah, namun Syariah di sini bukan dominansi tertentu. Ini solusi untuk semua orang. Produk ini, simple, terjangkau dan relevan. Dengan produk ini kita bisa memperluas kesenjangan perlindungan di Indonesia" Ari menambahkan

Di akhir sesi event tersebut, terdapat sesi peluncuran  PRUCinta secara resmi dengan menekan tombol merah oleh kedua narasumber kita. 

Jika kamu berminat untuk menjadi nasabah dari PRUCinta, syaratnya mudah saja 
1. Usia mulai 1 hari sampai 60 tahun
2. Rate harga dimulai dari Rp. 300.000,-
Cara memperoleh produk tersebut bisa melalui website untuk mengajukan produk. Nanti akan direfrensikan untuk calon nasabah dengan mengikuti petunjuk pada website. Kamu bisa klik Asuransi Syariah PRUCinta