Rabu, 18 Maret 2020

Event PRUCinta : Bentuk Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu


Apa yang akan Anda tinggalkan, jika harus meninggalkan orang tercinta?

Cinta Terus Hidup, Kita tidak.
Pertanyaan di atas cukup menohok. Membuat kita merenung sejenak. Siapkah kita jika saat itu telah tiba? Bagaimana dengan keluarga yang harus terus melanjutkan hidup tapi, selama ini kitalah yang menjadi tulang punggung mereka? 

Cinta kita terus hidup di hati mereka. Tapi, kita tidak. Dan cinta mungkin saja bisa jadi penguat kehidupan tapi apakah hanya dengan cinta saja mereka mampu memenuhi kesehariannya? 

Tak ada yang tau apa yang akan terjadi. Hari ini kita berpamitan pada anak dan istri atau keluarga untuk pergi ke kantor, atau sekedar bertemu kolega namun nyatanya itu menjadi pamitan kita untuk selamanya. 

Selain Cinta, mungkin tabungan telah ada tapi kebutuhan keluarga tidak hanya tentang tempat tinggal yang nyaman atau makanan sehari-hari. Ada saat dimana mereka mungkin butuh ke dokter, atau kebutuhan sekolah anak. Tabungan saja bisa jadi tak akan cukup. 

Ini sedikit mengingatkan saya tentang kisah seorang istri yang ditinggalkan oleh suaminya. Suami yang meninggalkan banyak aset dan harta untuk istri serta 2 orang anaknya. Tak hanya itu sebelumnya sudah ada deposit untuk pendidikan anak masing-masing sejumlah Rp. 1 Milyar. Keseharian istri semasa hidup suaminya, hanya seorang ibu rumah tangga. Yang terima beres tentang urusan keungan. Bahkan untuk mengisi waktu luang istri ini melakukan kegiatan seprti ibu-ibu pada umumnya, yakni yoga, arisan, dan bisnis ala kadarnya untuk menyibukkan diri. Karena anak-anak mereka sudah remaja. Namun, yang terjadi sepeninggal suami. Si istri tak pandai mengelola keseluruhan harta yang ada. Mencoba berbagai bisnis untuk mencari penghasilan tambahan tapi tak ada untung yang ada malah rugi besar-besaran. Dari harta yang tertumpuk-tumpuk tersebut tertinggal secuil saja. Tak ada lagi simpanan yg banyak. Bahkan deposit untuk anakpun hanya tersisa 1/4nya saja. Padahal belum beberapa tahun si suami meninggal. Dari kisah tersebut mungkin bisa menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa bukan seberapa banyak harta warisan yang ditinggalkan ketika kita wafat melainkan bagaimana kita pandai mengelola seberapapun harta yang dimiliki selama masih hidup. Agar trus bermanfaat untuk orang yang ditinggalkan. Bermanfaat bukan hanya beberapa bulan pasca-kematian tapi beberapa tahun kedepannya lagi.

Pertanyaan renungan di awal saya peroleh ketika menghadiri event yang diselenggarkan oleh Prudential Indonesia, saat peluncuran PRUCinta. Yang bisa jadi PRUCinta adalah jawab atas tanya tersebut.


Bentuk Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu : PRUCinta
Pada 12 Maret 2020  lalu PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mengelola kesejahteraan mereka. Dengan sejumlah keunggulan seperti santunan meninggal yang lebih optimal, kehadiran PRUCinta menegaskan komitmen kuat Prudential Indonesia selama hampir 25 tahun dalam mendengarkan, memahami dan mewujudkan berbagai kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat indonesia, baik yang berbasis konvensional maupun syariah.




Ari Purnomo selaku Head of Sharia Business Prudential Indonesia menjelaskan "unit usaha syariah prudential Indonesia telah mengembanglan berbagai macam solusi perlindungan dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keungan berbasis syariah terus meningkat, okeh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan  berbasis syariah untuk semua dengan menghadirka PRUCinta.  Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih karena hanya cinta yang dapat hidup selamanya "

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa pada 2018, tingkay penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4%), Jepang (6,2%),dan Tiongkok (2,8%).

PRUCinta lahir di tengah masih minimnya pemahaman pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk-produk asuransi syariah. Faktanya,indeks literasi asuransi syariah hanya 2,51% dan inklusi asuransi syariah hanya 1,92% (ini berdasarkan survei natiobal Literasi dan Inkludi Keuangan 2016 oleh Otoritas Jasa Keuangan).  Selain itu, berdasarkan data AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu  namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki syariah. Padahal, asuransi jiwa merupakan instrumen investasi penting untuk mengantisipasi risiko meninggalnya sumber pendapatan utama keluarga yang dapat terjadi kapan saja serta dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga.

Siapkah dana darurat mengcover kebutuhan keluarga?
Menurut data dari OJK, masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan keuangan fokus semata-mata untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, hanya 1,5% yang mempersiapkan dana darurat. Tentunya hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan keluarga jika terjadi sesuatu yang mendesak, seperti musibah kehilangan sumber pendapatan utama, maka jangka waktu ketahanan keuangan mereka relatif lemah. Hampir 3 dari 4 orang (72,1%) mengakui hanya mampu bertahan dari 3 bulan, bahkan sebagian di antaranya tidak lebih dari satu bulan. 
Padahal, sebaiknya paling tidak punya keuangan atau simpanan buat setahun untuk keluarga yang ditinggalkan oleh pencari nafkah selamanya.

Buktikan Cintamu dengan PRUCinta

Di berbagai belahan dunia, penyebab utama kematian masih didominasi oleh Penyakit Tidak Menular, yaitu sebesar 60.26% disusul oleh penyakit menular sebesar 29,02%. Namun di balik itu, risiko kematian akibat kecelakaan- baik itu kecelakaan lalu lintas, bencana alam, kebakaran dan lainnya juga masih mengintai, yaitu sebesar 10,19% (berdasarkan ourworldindata.org). Artinya, risiko kematian dapat terjadi pada siapa pun dan kapan pun. Oleh karena itu asuransi diperlukan untuk melindungi ketahanan keuangan keluarga. Seperti ungkapan To love is to protect ,Cinta itu untuk perlindungan. Hanya cinta kita dan asuransi yg bisa kita tinggalkan sebagai bukti dan peranan kita untuk orang yang dicintai.


Kenapa harus PRUCinta?

Siang itu, hadir pula Suhartini Munadi yaitu Product Marketing & Implementation Prudential Indonesia memaparkan "berbagai pakar finansial menyarankan bahwa tiap keluarga perlu menyiapkan dana darurat untuk kondisi mendesak dan tak terduga, seperti meninggalnya sumber penghasilan utama. Dana ini dengan mudah dicairkan mencakup minimal total pendapatan rumah tangga selama setahun. Demi melindungi ketahanan keuangan keluarga yang ditinggalkan, PRUCinta memberikan manfaat santunan meninggal dunia dari Dana Tabarru yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun. PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tinai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang telah dibayarkan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.


"Selain itu untuk memberikan ketenangan pikiran, PRUCinta juga memberikan manfaat 3x santunan asuransi meninggal akibat kecelakaan serta 4x santunan asuransi meninggal, dari Dana Tabarru dan sesuai ketentuan Polis, jika insiden tersebut terjadi dalam periode ebam minggu sejak tanggal 1 ramadhan yang ditetapkan oleh pemerintah" lanjut Suhartini.

PRUCinta Untuk Semua

"Prucinta untuk semua kalangan, sebagai proteksi dan sebagai penggnti income. Yang paling penting pada para pencari nafkah. Apalagi untuk orang-orang yang tergolong sandwich generation. Tapi ini bisa juga dimiliki selain itu. PRUCinta bersifat syariah, namun Syariah di sini bukan dominansi tertentu. Ini solusi untuk semua orang. Produk ini, simple, terjangkau dan relevan. Dengan produk ini kita bisa memperluas kesenjangan perlindungan di Indonesia" Ari menambahkan

Di akhir sesi event tersebut, terdapat sesi peluncuran  PRUCinta secara resmi dengan menekan tombol merah oleh kedua narasumber kita. 

Jika kamu berminat untuk menjadi nasabah dari PRUCinta, syaratnya mudah saja 
1. Usia mulai 1 hari sampai 60 tahun
2. Rate harga dimulai dari Rp. 300.000,-
Cara memperoleh produk tersebut bisa melalui website untuk mengajukan produk. Nanti akan direfrensikan untuk calon nasabah dengan mengikuti petunjuk pada website. Kamu bisa klik Asuransi Syariah PRUCinta

7 komentar:

  1. Kita memang nggak bisa sekedar mengandalkan cinta.
    Harus ada sesuatu sebagai pembuktiannya.
    Dan PRUCinta inilah yang paling pas.

    BalasHapus
  2. hanya dengan nilai minimum 300.000 perbulan kita udah dapat membuktikan cinta untuk orng yang kita cintai meskipun kita udah tak ada lagi di dunia ini.

    BalasHapus
  3. Cinta memang harus tetap dirasakan keluarga walaupun kita sudah tidak bersama mereka lagi, dengan ikut prucinta persiapan untuk mereka kedepannya bisa lebih tertata lagi

    BalasHapus
  4. Mantap kak, melalui tulisan ini saya jadi tau solusi untuk membuktikan cinta yang nyata kepada orang-orang tersayang melalui asuransi jiwa.

    BalasHapus
  5. Ternyata bukan sekadar menerima apa yang ditinggalkan ya Ul tetapi juga mengelola apa yang ditinggalkan, itu mungkin perlu menjadi hal yang kita pikirkan untuk memberikan bekal pengetahuan .... banyaknya pale tugas ta'.

    BalasHapus
  6. Kalau memang cinta, kita nda boleh menyusahkan orang yang kita cintai. Malahan kita harus melindungi mereka meskipun kita sudah ndak ada. Salah satu caranya ya dengan menyiapkan dana asuransi seperti ini.

    BalasHapus
  7. Karena cinta bukan sekadar kata tapi butuh bukti nyata. Karena cinta bukan hanya melindungi secara fisik dan jiwanya tapi juga dalam hal finansialnya

    BalasHapus