"Bunda... saya bisa mandi hujan di
luar sama Aiman?" izin Revan di suatu sore.
ketika anak meminta izin seperti ini, ada
banyak kekhawatiran yang muncul di kepala para bunda. begitupun saya. Awalnya,
saya tidak mengizinkan Revan bermain di luar, sambil mandi hujan. Meski saya
tau itu sedikit melukai hatinya. Karena yang kupikir, tak apa iya kecewa hari
ini untuk kebaikannya di hari nanti. Tapi, nyatanya saya salah. Kenapa
bisa salah ?
Dibaca lebih lanjut lagi ya.. tentang hal tersebut. karena ternyata ada usia tertentu yang disarankan dr.Rinvil Renaldi, Sp. KJ (K), M.Kes yang merupakan Psikiater anak dan Remaja.
kok bisa dapat informasi dari dr.Rinvil
Renaldi?
Rayakan Kesuksesan Gerakan "1 Juta iya Boleh dengan meluncurkan Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia"
yaa.. bisa. Karena saya dan Revan sempat
menghadiri acara Rayakan Kesuksesan Gerakan "1 Juta iya Boleh
dengan meluncurkan Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia" pada
hari sabtu 6 April 2019 di Mall Ratu Indah, Makassar. Dan ternyata acara ini
dilaksanakan secara bersamaan di 3 Kota yang berbeda yaitu, Jakarta, Yogyakarta
dan Makassar.
Gerakan ‘1 Juta Iya
Boleh’ dari DANCOW Advanced Excelnutri+ telah berhasil mengumpulkan
lebih dari 1 Juta ‘Iya Boleh’ dari orang tua di seluruh Indonesia dalam kurun
waktu dua bulan sejak diluncurkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada semakin banyak
orang tua yang memahami pentingnya dukungan terhadap eksplorasi dan
sosialisasi si Kecil agar dapat tumbuh berkembang menjadi Anak Unggul
Indonesia.
Megawati Irawan, Brand Executive DANCOW Advanced Excelnutri+ |
Megawati Irawan, Brand Executive DANCOW Advanced Excelnutri+ mengatakan, “Sebagai mitra terpercaya orang tua, DANCOW Advanced Excelnutri+ senantiasa mengedukasi dan mendorong para orang tua Indonesia untuk berkata ‘Iya Boleh’ demi mendukung si Kecil bebas bereksplorasi dan mengembangkan potensi mereka. Melanjutkan Gerakan ‘1 Juta Iya Boleh’ yang diluncurkan Februari 2019 lalu, DANCOW Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul ‘Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia’.”
Modul ini tersedia dan dapat diakses serta diunduh e-book pada: dancow.co.id/dpc -; Anak Unggul Indonesia, sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi orang tua di seluruh Indonesia dan memberi dampak positif bagi sebanyak mungkin anak Indonesia. Dengan Modul ini diharapkan para orang tua Indonesia dapat terus mendorong si Kecil berkembang menjadi Anak Unggul Indonesia dengan lima karakteristik kunci, yaitu Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan memiliki jiwa Pemimpin.
ketika saya memenelusuri
Modul ini melalui smartphone, ternyata begitu menarik. karena di Modul ini kita
akan mendapat informasi perkembangan kecerdasan, kreatifitas, kepemimpinan dan
pada poin apa anak kita dirasa masih kurang.
Tak hanya itu, jika para
bunda sekalian kebingungan mengatur makanan anak dengan gizi seimbang. di modul
ini ada solusinya. namanya Piring Nutrisi. Di Piring Nutrisi,
bunda bisa menyesuaikan menu mulai dari Sarapan sampai Makan malam.
Drs.
Hendra Jamal, M.Si, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan
Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia mengatakan bahwa orang tua adalah pihak
yang paling bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter generasi mendatang.
Untuk itu kami menyambut baik inisiatif pembuatan modul ‘Iya Boleh untuk Anak
Unggul Indonesia’ sebagai panduan pengasuhan si Kecil yang dilengkapi
dengan tips-tips yang bisa dipraktekkan orang tua dalam kehidupan
sehari-harinya.
Modul ini juga diharapkan untuk turut
berperan dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045. Diperkirakan dalam periode
tahun 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana 70%
penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun), sehingga pada tahun 2045
Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar
dunia
Launcing Modul Iya boleh untuk Anak Unggul Indonesia |
Kapan waktu anak dibolehkan dan dilarang?
Mendengar kata "larang" berarti
ada hal yang tidak boleh dilakukan seseorang. seperti membunyikan tanda
"stop" pada otak untuk tidak mengerjakan hal yang dilarang tersebut.
Namun, seringkali ketika si kecil tidak diperbolehkan mengerjakan hal yang
diinginkannya rasanya dunianya seperti mau runtuh. Seperti segalanya tak boleh
lagi Ia jangkau. Meski bukan seperti itu maksud dari para orangtua. Secara
emosional, si kecil merasa terluka.
dr.Rinvil Renaldi, Sp. KJ (K), M.Kes |
Menurut dr.Rinvil Renaldi, Sp. KJ
(K), M.Kes yang merupakan Psikiater anak dan Remaja. Perhatikan lagi
usia si kecil. Jika usianya masih 1-4 tahun, si Kecil tidak perlu
dilarang. Lebih Tepatnya diarahkan mana yang baik dan tidak
membahayakan dirinya tetapi bukan dengan melarang. biarkan anak mengeksplorasi
semuanya. Mau dia mandi hujan, tidak masalah untuk mengatakan "iya
boleh" tapi tetap dalam pengawasan para orang tua.
Dr. Setia Budi Salekede, Sp.A(K) |
Dokter anak,Dr. Setia
Budi Salekede, Sp.A(K)mengatakan bahwa ketika anak bereksplorasi, ada
banyak tantangan penyakit yang mungkin bisa mengganggu, seperti infeksi saluran
pernafasan dan diare. Hasil riset menunjukkan 41,9% anak Indonesia masih
sering terkena infeksi saluran pernafasan dan 12,2% anak masih sering terkena
diare. Oleh karena itu anak harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan
yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan
probiotik seperti Lactobacillus rhamnosusyang telah teruji
klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi
saluran cerna, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Nah, ketika usianya sudah mencapai angka 5
tahun ke atas. disinilah momen para oarangtua menanamkan apa yang baik dan yang
tidak. memberikan contoh Ini bisa kamu beli yang itu tidak perlu. Contoh kasus lain, Jika anak dan ibu akan
melakukan aktivitas belanja kebutuhan dapur tetapi sebelum itu si kecil meminta
untuk membeli eskrim. Apa yang akan Bunda lakukan? apakah menolak permintaanya
karena berbelanja kebutuhan dapur lebih utama atau mengikuti kemauannya dahulu
membeli eskrim setelah itu barulah membeli kebutuhan dapur?
Sikap yang tepat untuk kasus seperti itu.
Perhatikan lagi usianya. Jika usia anak masih dibawah 5 tahun tidak masalah
untuk mengikuti kemauannya terlebih dahulu. tetapi jika Usianya sudah 5 tahuhn
keatas maka bisa diberi pengertian untuk sedikit bersabar. Mendahulukan tujuan
utama selanjutnya baru mengikuti keinginannya.
“Bisa
dibayangkan apa yang akan terjadi apabila kebutuhan dan pemenuhan
emosional selama masa perkembangan anak dapat terpenuhi, maka anak akan tumbuh
dan berkembang dengan optimal, serta memiliki karakteristik Anak Unggul
Indonesia, yaitu Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan memiliki jiwa Pemimpin,”
tambah dr. Rinvil Renaldi, Sp.KJ(K), M.Kes, Psikiater anak dan remaja.
para pemateri di evenn Launching Modul Iyaboleh |
Bagaimana menghadapai anak tantrum?
Seringkali,
jika anak dilarang. Maka reaksinya adalah menangis meraung raung. meronta ronta
agar keinginannya tersebut terpenuhi. berada pada situasi ini membuat para
orangtua kebingungan, sikap seperti apa yang harus ditunjukkan. Karena orangtua
pun mungkin akan merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Apalagi kalau
kejadiannya berada di lokasi keramaian.
Sebagai
orangtua, jika anak anda mengalami hal ini biarkan dia mengeluarkan emosinya
sambil tetap dirangkul. Jangan membiarkannya begitu saja dan berlagak tidak
peduli bahkan membiarkannya begitu saja.
Anak perlu
dirangkul, dipeluk ditenangkan. Tapi, Bukan di balas dengan emosi juga ya..
Urusannya tidak akan selesai kalau seperti itu heheh..
ambil
anaknya, tenangkan dahulu dan beri penjelasan. Jangan memberi p[enjelasan
ketika anak sedang emosi. Biarkan dia mengeluarkan amarahnya dengan kita yang
tetap ada di sisinya. Karena orangtua adalah naungan pertama para anak.
Jika kita
menjauh, lantas sama siapa lagi si kecil akan merasa terlindungi?
Bener banget anaknitu perlu dirangkul katanya diusia egosentris dia kalau kita malah ngelawan dia bisa jadi lebih keras kekita huhu
BalasHapusperasaan anak2 itu memang halus banget ya Bun.. daya tangkap dan ingatannya juga cepat sekali terhadap hal2 yg ditemuinya sehari2.. menjadi seorang ibu memang butuh kontrol diri yg besar sekali untuk bisa mengajarkan kebaikan kepada Si Kecil :)
BalasHapussaya setuju sama dokter Rinvyl tawwa kalau ada bataasan untuk bilang "iya boleh" ke anak, kalau mereka sudah 5 tahun dan pada saat egosentrisnya berkurang heuheuehue..
BalasHapusperlu sabar dan penuh pengertian dalam mengajar anak ya :D
BalasHapus