Laman

Selasa, 29 Mei 2018

Cerita Satnight #1 : Tentang Refleksi Diri




"Hal apa yang buat kamu menyesal, karena tidak dilakukan waktu Kuliah/Sekolah dulu?"
Pertanyaan di atas muncul di story kak Citra. Spontan membuat saya langsung berpikir. Rasanya hampir tidak ada yang perlu saya sesali selama saya kuliah ini. Lalu saya mulai merunut waktu kebelakang. Ke masa putih abu abu. Ah,iya. ada 1 hal yang membuat saya sangat sangat menyesal. Sesuatu yang buat saya berpikir , andai saja waktu itu saya ikut bergabung. Tapi, Namanya waktu, ia takkan pernah berputar mundur. 

Baca juga : Cerita kak citra
Adakah yang bisa menebak, hal apakah itu?. 
Tidak Belajar dengan tekun? Bukan itu. Meski saya tau ,dulu memang saya bukan tipe pelajar yang Burenk (buru renking). Saya orangnya sangat tau diri. Jadi, menyesali nilai yang tidak terlalu bagus saat putih abu-abu karena kemalasan rasanya tidak perlu. 
Menyesal tidak mengikuti program Pertukaran Pelajar keluar Negri? 
Tentu bukan itu. Saya sama sekali tidak terpikirkan untuk mengikuti hal semacam itu waktu SMA. 

Lantas yang membuat saya memiliki perasaan menyesal adalah tidak ikut gabung foto foto bersama teman sekolah, bahkan teman sekelas saat pengumuman tiba. Hahahha, terdengar receh dan klise mungkin. Tapi, kok agak ngilu gimanaaa gitu saat ada teman sekelas yang memposting di akun Sosial medianya. Mengenang masa putih abu abu itu saat kelulusan dan saya tidak ada disitu. Saya menyesal karena dulu itu saya memang menghindar, bukan karena marah ataupun kesal. Tapi, ketika saya sudah memegang amplop pemberitahuan kelulusan sayapun bersembunyi. Saya tidak mau ada yang mencoret coret seragam putih ku yang notabene waktu itu masih sangat baru. Meskipun sebenarnya saya membawa satu baju lama yang siap  dicoret coreti dengan tanda tangan teman teman. Tapi saya malah kepikiran untuk menyumbangkan baju itu ke keluarga jauh yang lebih butuh. 




kalau ada yang bertanya, "kan bisa tetap ikut foto foto meski bajunya tidak ikut di coret coret?"
Nah itu yang jadi masalah utamanya. Saya anaknya tidak pernah Percaya Diri untuk ikut foto foto. hahahhha. Sampai sekarang pun kadang kadang masih minder untuk foto foto. Kenapa?? ya.... setiap melihat diri saya dari hasil tangkapan kamera, saya merasa muka dan badan saya itu gayanya aneh saja. Terlalu kaku. Ditambah lagi dengan bentuk senyum yang tidak simetris. Membuat wajahku semakin terkesan antagonis.

Beberapa teman mencoba berbagi hal yang sama dengan ku tentang sesuatu yang mereka sesali di masa Sekolah.
ada beberapa jawaban yang agak naif menurutku, seperti 
   "tidak ada yang perlu disesali tentang masa lalu. Karena semuanya sudah terjadi"
Namun, ada pula sahabat saya yang sekarang sedang melanjutkan study nya di Australia. Dia memiliki daftar terpanjang dari teman teman lainnya. 
Dia menyebutnya "rafleksi pas SMA" berikut catatannya: 
1. Kurangi Gengsi-an, semisal saat pulang sekolah. ketika ayah menjemput saya naik motor saya merasa malu saat harus berbonceng 3 dengan adik-adikku yang lainnya. Apalagi diwaktu itu, jalanan sedang ramai-ramainya dengan anak sekolah. Saya malu jika nantinya ada teman yang akan melihat saya.

2. Kurangi main. Iya, saya dulu terlalu banyak main pas sekolah. Terlalu sering keluyuran tidak jelas bersama teman. (banyak main, tapi do'i tetap juara di kelas"

3. Aktif Organisasi. Selama di Sekolah saya tidak mengikuti organisasi apapun. Padahal ternyata ikut ekstrakurikuler ataupn organsasi itu memiliki banyak manfaat"

Nyatanya, dari catatan teman saya diatas itu betul betul dijadikan pengalaman hidup yang berharga. Masuk keperguruan tinggi, dia tidak lagi keluyuran tanpa tujuan yang jelas. Mulai menghargai Ayahnya, yang terlalu setia mengantarnya kemanapun. Dan Juga , tentu saja ia tidak melewatkan untuk ikut aktif dalam organisasi kampus. Bahkan terlampau aktif. Tapi, jangan salah. Seaktif-aktifnya dia berorganisasi , kuliah juga lancar. Jadilah dia menjadi salah satu Mahasiswi berprestasi yang ada di Fakultas MIPA UNM.

Dari gambaran-gambaran di atas, ternyata refleksi diri itu memang perlu. Penyesalan orang orang mungkin beda. Tentu, cara menyikapi rasa menyesalpun berbeda. Ada yang bersikap bijak dengan menjadikannya pelajaran, untuk tidak diulangi dikemudian hari. Adapula yang tak mempermasalahkan. 






Jadi, Bagaimana dengan kalian? Apakah punya sesuatu yang disesali saat di Sekolah dulu?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar