Laman

Minggu, 24 September 2017

#30daysInThailand : 1st week. "sawasdee"

Arrived in Don Mueang Airport
masih di pesawat... dan saya masih percaya tidak percaya sudah sampai di negri gajah putih ini. berjalan menenteng bawaan yang tidak sedikit, rasanya saya lebih kuat menggendong revan seharian dibanding harus menenteng ransel yang berat di tambah jinjingan yang berisi indomie (mie instant) persiapan sebulan. 

masih setengah fokus, mungkin akibat jet lag. saya berjalan dengan bawaan yang berat, ah.. kawanan ku pun begitu. kita semua seperti orang yang takut akan mati kelaparan. membawa makanan makanan awet yang mungkin tahan seminggu. 

siapa yang saya temui? siapkah saya bercakap dengan mereka?? apalagi bahasa inggris saya tidak begitu fasih. tidak kah mereka akan menghakimi ku dengan jilbab panjang menjuntai menutupi tubuh?
semua pikiran pikiran negative itu berkecamuk di kepalaku. melewati pintu imigrasi, yang petugasnya sempat memiliki beberapa pertanyaan dengan bahasa inggris yang tidak begitu jelas. dia hanya bertanya di mana saya tinggal di thailand.? dan saya sama sekali tidak tau tentang hal itu. yang saya tau hanya ketika sampai di bandara ada yang menjemput saya dan mereka itulah yang di sebut buddy.

tidak perlu menunggu lama mengambil barang bagasi. mencoba coba menebak pintu keluar bandara ini. dan saya melihat seorang perempuan berambut panjang memegang kertas bertuliskan namaku "Nurul Hasanah" dan beberapa orang lain yang juga memegang kertas bertuliskan nama teman teman rombonganku.

(ke) Kampus VRU

matahari begitu terik di penghujung pagi di perjalanan dari bandara Don Mueang, Bangkok menuju VRU (Valaya Alongkorn Rajabath University)  yang terletak di provinsi Phatumthani. menurut "bird" (ya, namanya bird salah satu buddy yg datang menjemput kami di bandara) butuh waktu setidaknya sekitar 45 menit perjalanan. antara menikmati dengan tidak perjalanan kala itu, saya hanay sesekali menimpali percakapan antara temanku dan bird. ataupun kadang kadang juga mengamati percakapannya dengan sopir yang membuatku merasa seperti menyaksikan langsung scene film thailand.
Dan akhirnya sampailah kami di Dormitory kampus. Ketika membuka pintu mobil terlihat sekumpulan gadis gadis cantik yang sepertinya sudah menunggu kami. Beberapa diantara mereka memperkennalkan dirinya (Nook, Ying, Jan, Griffso, Jeena) dan 3 diantara mereka mengakui dirinya sebagai buddy ku, mengangkat kan beberapa barang saya yang amat sangat berat itu menuju kamar tempat saya menginap.
tempat tidur di asrama

lemari


Roommate saya di dormitaory itu selain Ria yang berasal dari universitas yang sama dengan saya. Juga ada 2 orang lainnya yang berasal dari filipina. mereka itu Yyzza dan Beth. Usia nya baru 18 tahun. Mereka memanggil ku, “ate” uang berarti kakak perempuan dalam bahasa filipina mungkin sama dengan sebutan eonni dalam bahasa korea. Haha
Dan hari ini kita harus beristirahat karena besok akan ada acara penyambutan yang diselenggarakan untuk “foreign-students”. Mahasiswa (i) yang mengikuti student exchange ini.
Namun, keinginan untuk berisitrahat nampaknya tertunda agak lama. Karena para buddy itu mengajak kami makan siang. Sekaligus mencari kartu seluler untuk internet dan menelpon.
(hari pertama, di negara minoritas muslim. Dan di ajak makan. Betapa bingungnya kami . read- saya dan ria)
suasana penyambutan "foreign student"

beth dan yzza (my roommate)


Penyambutan dan Pembagian
Fajar mulai menyingsing, bersiap untuk mengikuti penyambutan hari itu. Ah, pagi memerlukan amunisinya untuk beraktivitas , saya kelaparan. Meski sehari harinya saya hanya memerlukan susu coklat untuk mengawali hari. Untungnya, para kawanan ini begitu baik menemani kami. Membantu mencari apa yang kami butuhkan dan perlukan. Terima kasih untuk kebaikan dan loyalitas tnpa batasnya. Hehe

Penyambutan pun dimulai ketika rektor dari VRU sudah datang, para dekan fakultas dan dosen pendamping dari setiap “subject matter” serta seluruh peserta student exchange yang berasal dari filipina, thailand, indonesia.
Setelah pemberian pin VRU oleh rektor kepada semua student exchange , akhirnya sampai juga pada poin utamanya, yaitu pembagian sekolah ke daerah daerah entah itu yang dekat dari kampus maupun yang jauh. Dan untuk yang mendapatkan tempat parktek mengajar yang jauh dari kampus bersiap untuk packing kembali. karena akan menginap di tempat yang dekat dari tempat mengajar, sedangkan yang tempat mengajrnya tidak begitu jauh, tetap tinggal di asrama kampus dan menggunakan bus sekolah sebagai moda transportasi ke tempat mengajar.
Dan saya pun di tempatkan di “Watchumponnikayaram School” terletak di kota bang pa in, provinsi Ayutthya. Mungkin butuh sekitar 1,5 jam perjalanan.

foto bersama. di hari pertama ke sekolah
kiri-kanan
teacher kung, Hanifah, christian elso, Nuha, Ayu, Director of watchumpon school, DR,Suthi, Ms.view, teacher phiyapath, saya, inya, tiara dan ria


                                         =====================================



Arrived in Don Mueang Airport


still on the plane ... and I'm still unbelievable  is already up in the this country that called white elephant. walk carrying with too much items it seems to me stronger to carrying revan  for a days than would have to carry a heavy backpack containing the object carried in the hand plus the preparation indomie (instant noodle) for a month.

still half focus, may be due to jet lag. I walked with a severe congenital, ah .. my friend was so. we all like people who are afraid will die of hunger. bringing food , preserved food which may hold a week.

who will I met? Am I Ready talk with them ?? especially my English is not so fluent. aren't they going to judge me by dangling long veil which covering the body?
all the negative thoughts raging in my head. through the door immigration, the officers have a few questions with the English language is not so obvious. she just asked where I stayed in Thailand.? and I did not know about it. I only know when we arrived at the airport there were pick me up and that's what they called buddy.

no need to wait long time to take the  luggage. try and try to guess this airport exit. and I saw a long-haired woman holding a paper with my name "Nurul Hasanah" and a few others who also holds a paper with the name retinue friends.

(To) Campus VRU

the sun was so hot in the late morning on the way from the airport Don Mueang, Bangkok towards VRU (Valaya Alongkorn Rajabath University) located in the province of Phatumthani. according to the "bird" (yes, his name is bird one buddy who came to pick us up at the airport) take at least about a 45 minute drive. between enjoying the journey not the time, I only occasionally chimed in conversation between my friend and bird. or sometimes also observe the conversation with the driver who makes me feel like a watch movie scene  thailand with live.
And finally we arrived at the campus dormitory. When I open the car door looks set of beautiful girls who seemed to be waiting for us. Some of them introduced themselve (Nook, Ying, Jan, Griffso, Jeena) and 3 of them acknowledge her as my buddy, right lifting some of my stuff that very heavy to towards the room where I was staying.
My Roommate in dormitaory it apart Ria coming from the same university with me. Also there are two other people who came from the Philippines. they were Yyzza and Beth. His age only 18 years old. They called me, "ate" that means sister in the Philippines may be the same as eonni in Korean. Ha ha

And today we have to rest because tomorrow there will be a welcoming ceremony held for "foreign-students". the Students who following this exchange student programs
However, the desire to take a sleep seems to be delayed somewhat longer. Because the buddy that took our lunch. As well as seeking a mobile internet card and calling.
(The first day, in Muslim minority countries. And the invite to eat. How confused us, read-me and ria)

Welcoming ceremony and Distribution
Dawn, preparing to follow the reception of the day. Ah, morning requires ammunition to move, I'm starving. Although usually I just need to start the day of chocolate milk. Luckily, the buddy was so kind to accompany us. Help find what we need and require. Thank you for your kindness and loyalty unlimited. Hehe

Reception begins when the rector of the VRU has come, the deans and lecturers from each "subject matter" and all participants exchange student who came from the Philippines, Thailand, Indonesia.
After giving the VRU pin by the president to all student exchange, finally arrived at the main point, namely the division of schools into regional areas either close or far from the campus. And for a place away from the practice of teaching and campus preparing for packing back. because it will stay in place close to the place of teaching, while the teaching place not so far away, remain on campus and use the school bus as a mode of transportation to the place of teaching.


And I was placed in the "Watchumponnikayaram School" is located in the town of bang pa in, Ayutthya province. It may take approximately 1.5 hours.





"Drama" kebaya modern.

Pakaian itu adalah kesan pertama seseorang  saat pertama kali bertemu. Maka dari itu, berpakaian pun harus sesuai dengan kegiatan dan tempatnya. Jangan sampai kamu saltum alias salah kostum. Tapi, untuk sebagaian orang yang memiliki khas nya sendiri dalam berpakaian, mungkin akan jarang mengalami keadaan dimana ia merasa salah kostum. Misalnya, orang yang selalu menggunakan sepatu olahraga kemana pun Ia pergi. ke pesta pun menggunakan sepatu olahraga. Saya rasa itu tak masalah, menggunakan sendal jepit pun sah sah saja. Asal sang pemakai pun memiliki kepercayaan diri saat mengenakannya.

Nah, membahas mengenai pesta pernikahan. Ini pun tak lepas dari yang namanya seragam pesta. Biasanya, keluarga calon pengantin akan memberikan kain seragam kepada keluarga dan kerabat dekat lainnya untuk di jahit menjadi kebaya modern sesuai selera si pemilik kain tersebut. Hal ini pula yang terjadi pada saya beberapa waktu lalu.

Adik ipar dari ipar saya (hahaha,anda bingung membacanya? Coba di ulang ulang saja. Ini tidak rumit kok. Soalnya saya tidak tau sebutannya apa. – kalau orang makassar menyebutnya adik dari lago saya) akan segera melangsungkan pernikahan dua bulan lagi. Dan saya pun termasuk orang yang mendapat kain seragam ini. Kain yang saya dapat itu lumayan banyak, 2 meter kain renda untuk atasan dan 2 meter nya lagi kain songket untuk bawahan. Saya begitu memikirkan model baju seperti apa yang akan saya buat pada kain ini agar tidak tersisa begitu banyak. Apalagi saya memakai hijab yang agak lebar , sehingga terkadang bagian atasan bajunya tidak terlihat karena tertutupi oleh hijab.

Saya mencoba memberi tahu si penjahit yang kebtulan adalah tante saya , bagaimana model baju yang saya inginkan dengan kain yang lebih menjuntai ke bawah , maksud saya ada bagian seperti jubah yang melekat di belakang looks like superman dan batman. Untuk kain songketnya , karena bahannya kaku jadi saya meminta untuk di buat menjadi model rok lingkar dengan rimple. It’s like a princess’s dress. Itu harapan saya.

Pada kenyataannya, 1 minggu mendekati hari H. Kain ku sama sekali belum terjamah. Padahal saya dijanji akan selesai lebih cepat dari tanggal yang sudah saya sepakati dengan penjahitnya. Hufftt, ini salah satu problematika tukang jahit pada umumnya. Namun, saya tidak begitu khawatir karena saya yakin sama beliau, bajunya akan tetap bisa saya kenakan saat pesta nanti.
dan... eng ing eng.... pukul 15;40 saya menelpon tante saya itu, untuk mengabarinya bahwa sejam lagi saya akan ke rumahnya mengambil baju tersebut. Tapi, saya ditanya kembali tentang model baju yang saya inginkan. Dia mencoba menjelaskan dan menyebutkan model kebaya kartini. Oh, no... kenapa kebaya kartini? Padahal kan saya juga sudah memberinya gambar.

Saya mulai gegana –gelisah,galau,merana- bagaimana jadinya baju saya itu nantinya?

Laa haula walaa quataa illah billah... kembalikan lagi sama Allah. Apapun modelnya yang penting jadi deh. Sesampai di rumahnya beliau, ternyata baju yang tadinya model kebaya kartini (kalau mau tau kebaya kartini itu seperti apa, browsing ajaaa di gugel.) bagian bawahnyaa itu kepotong rata semua sepinggang. Aaaaarrrgggh.. ini bagimana ceritanya, kenapa kepotong begini.?

Curhatlah beliau, kalau gmbar contoh yang saya kasi dulu itu hilang, karena handphone rusak. Bajunya juga terlambat selesai karena ada keluarganya yang meninggal di tambah lagi ada yang menikah setelahnya. Saya sangat maklum dengan kesibukan beliau... jadilah, saya memintanya untuk menyambungkan kembali bagian kain renda yang terpotong, mengikuti model kebaya kartini meskipun agak melebar. Dan untungnya, saya terselamatkan dengan model rok yang sesuai.

Sampai di rumah sudah pukul 19.00, saya belum menyiapkan baju untuk revan dan ayahnya. Belum make up, menyiapkan barang-barang si anak kecil. Saya cukup pusing. Tapi, ke pesta nya tetap jadi dong, walau terlambat juga sih. Setidaknya saya sampai di sana tetap mengenakan seragam yang diberikan, setidaknya untuk menghargai keluarga pengantin.

ini seragamnya.
pengantin. -adat bugis-