Laman

Sabtu, 18 Februari 2012

Sungguh, Aku Mencintaimu Ayah !!

`Ya.. ini yg kurindukan. Moment saat ayah ada di rumah. Membukakan ku pintu saat saya tlah menindis tombol bel rumahku. Betapa aku merindukannya, membukakan pintu untukku, tersenyum padaku, merangkulku lalu mengecup keningku, setelah itu ia pasti akan bertanya tentang kegiatanku di luar. Apa yg ku lakukan. Ya.. moment itu sangat jarang lagi ku dapatkan sejak ayah dipindahtugaskan bekerja di Jakarta. Blum, lagi ketika kami sekeluarga berkumpul bersama di ruang tengah , entah itu untuk sekedar berdiskusi, menonton atau apapun. Ayah seringkali merefleksikan otot2ku yg kaku ataupun hanya sekedar memijat jari-jariku dan aku menyukai itu. Aku mencintaimu Ayah, sungguh !! merindukan saat aku bisa memelukmu di sofa depan TV, mendengarkan lelucon2 mu yg cukup membuatku tertawa dan geleng-geleng bkepala . aku juga merindukan ketika ayah mengusap-usap kepalaku hingga tertidur dipangkuannya, dan itu masih berlaku sampai sekarang. Klo sikapku yg bertingkah manja seperti ini terlihat betul-betul sangat childish, EGP walaupun sy sadar saya bukanlah “ul kecil” nya ayah lagi, bukan lagi nurul yg dulu sering dipanggilnya “atanah”.. ya, panggilan itu. panggilan khusus dari ibu dan ayah untukku, ketika sedang mengajakku bermain-main. Dan detik ini pun hanya ayah, ibu, dan kknunu yg kadang bahkan hanya sesekali memanggilku “atana”. nda boleh ada yg memanggilku seperti itu, selain ibu aya atau kknunu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar